Persiapan Gresik United (GU) yang belum menemukan kepastian membuat barisan pendukungnya, Ultrasmania, gerah. MereTidak Hanya Bisa Bertahan ka berencana melakukan diskusi dengan Ketua Umum (Ketum) GU Husnul Khuluq.
Ketua Umum Ultrasmania Madun mengaku bahwa pihaknya telah melakukan rapat koordinasi pada Senin lalu (12/7). Rapat itu dilakukan untuk membahas lambatnya proses persiapan tim asal Kota Pudak -sebutan Gresik-tersebut.
''Hasilnya, kami sepakat segera berembuk langsung dengan Ketum. Rencananya besok (hari ini, Red). Kami berharap persiapan GU bisa segera dilakukan,'' kata Madun kemarin (13/7).
Sebenarnya, imbuh Madun, ada tiga poin penting yang ingin dibicarakan dengan Khuluq -sapaan karib Husnul Khuluq. Pihaknya menilai poin tersebut saat ini cukup urgen untuk segera disikapi pengurus.
Pertama, mereka ingin membicarakan permasalahan lamanya inventarisasi untuk mendapatkan manajer baru Laskar Joko Samudro, sebutan GU. Ultrasmania meminta pengurus GU secepatnya menentukan nakhoda tim kesayangan mereka.
Kedua, Ultrasmania ingin Ketum juga langsung memberikan tugas kepada pengurus-pengurus yang dilimpahi wewenang. Dengan demikian, persiapan bisa cepat terlaksana.
Ketiga, kelompok suporter yang bermarkas di Jalan Jaksa Agung Suprapto itu mempertanyakan target GU dalam mengarungi kompetisi Divisi Utama musim depan. Dengan begitu, semangat mengarungi kompetisi bisa ditunjukkan dan lebih bergairah lagi membangun tim.
Menurut Madun, klub leburan Petrokimia Gresik dan Persegres itu tidak pernah mematok target serius sejak berdiri pada 2005 lalu.
''Dari dulu targetnya bisa bertahan dan tidak terdegradasi terus. Ya, kalau begini, namanya stagnan, jalan di tempat,'' tegasnya.
Ultrasmania berharap pada musim kompetisi 2010-2011 GU bisa naik ke level Indonesia Super League (ISL). Sebab, pada akhir musim lalu, Ketum sempat mengutarakan keseriusan untuk meraih target itu.
''Besok sekalian kami tanyakan target itu, masak Gresik kalah dengan Persibo (Bojonegoro),'' paparnya.
GU, katanya, seharusnya malu kepada daerah yang secara sejarah sepak bola masih kalah oleh Gresik. Alasannya, Kota Pudak telah melakukan pembinaan sejak lama. Sekolah sepak bola (SSB) pun bermunculan. ''Potensi (Gresik) punya, tinggal bagaimana keseriusan mengubah bibit-bibit itu hingga berbuah prestasi,'' pungkasnya.
post oleh: luxman tea
Ketua Umum Ultrasmania Madun mengaku bahwa pihaknya telah melakukan rapat koordinasi pada Senin lalu (12/7). Rapat itu dilakukan untuk membahas lambatnya proses persiapan tim asal Kota Pudak -sebutan Gresik-tersebut.
''Hasilnya, kami sepakat segera berembuk langsung dengan Ketum. Rencananya besok (hari ini, Red). Kami berharap persiapan GU bisa segera dilakukan,'' kata Madun kemarin (13/7).
Sebenarnya, imbuh Madun, ada tiga poin penting yang ingin dibicarakan dengan Khuluq -sapaan karib Husnul Khuluq. Pihaknya menilai poin tersebut saat ini cukup urgen untuk segera disikapi pengurus.
Pertama, mereka ingin membicarakan permasalahan lamanya inventarisasi untuk mendapatkan manajer baru Laskar Joko Samudro, sebutan GU. Ultrasmania meminta pengurus GU secepatnya menentukan nakhoda tim kesayangan mereka.
Kedua, Ultrasmania ingin Ketum juga langsung memberikan tugas kepada pengurus-pengurus yang dilimpahi wewenang. Dengan demikian, persiapan bisa cepat terlaksana.
Ketiga, kelompok suporter yang bermarkas di Jalan Jaksa Agung Suprapto itu mempertanyakan target GU dalam mengarungi kompetisi Divisi Utama musim depan. Dengan begitu, semangat mengarungi kompetisi bisa ditunjukkan dan lebih bergairah lagi membangun tim.
Menurut Madun, klub leburan Petrokimia Gresik dan Persegres itu tidak pernah mematok target serius sejak berdiri pada 2005 lalu.
''Dari dulu targetnya bisa bertahan dan tidak terdegradasi terus. Ya, kalau begini, namanya stagnan, jalan di tempat,'' tegasnya.
Ultrasmania berharap pada musim kompetisi 2010-2011 GU bisa naik ke level Indonesia Super League (ISL). Sebab, pada akhir musim lalu, Ketum sempat mengutarakan keseriusan untuk meraih target itu.
''Besok sekalian kami tanyakan target itu, masak Gresik kalah dengan Persibo (Bojonegoro),'' paparnya.
GU, katanya, seharusnya malu kepada daerah yang secara sejarah sepak bola masih kalah oleh Gresik. Alasannya, Kota Pudak telah melakukan pembinaan sejak lama. Sekolah sepak bola (SSB) pun bermunculan. ''Potensi (Gresik) punya, tinggal bagaimana keseriusan mengubah bibit-bibit itu hingga berbuah prestasi,'' pungkasnya.
post oleh: luxman tea
Tidak ada komentar:
Posting Komentar